Tanggulangi Stunting, Wakil Bupati: Terapkan Empat Bintang


Hu’u, DompuNews – Wakil Bupati H. Syahrul Parsan ajukan penerapan empat bintang dalam penanganan stunting. Menurutnya kita harus mengisi piring dengan empat bintang, yakni karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Hal tersebut disampaikannya ketika kegiatan penyuluhan stunting di desa Cempi Jaya, Hu’u, Senin (18/9). 

Desa Cempi Jaya adalah desa kedua dengan jumlah stunting paling banyak setelah Desa Hu'u, sehingga membuat Desa Cempi Jaya menjadi sasaran utama dalam penurunan stunting setelah Desa Hu'u. Di mana tercatat sekitar 48 jiwa yang terkena stunting di Desa Cempi Jaya dan Desa Hu'u dengan jumlah terbanyak yaitu 52 jiwa. Kondisi stunting yang terjadi di kecamatan Hu'u cukup mengkwatirkan karena kasusnya terus meningkat setiap tahunnya.

Pada kesempatan ini, Syahrul Parsan juga mengatakan bahwa kecamatan Hu'u adalah salah satu kecamatan dengan jumlah di atas rata-rata, baik anak-anak maupun remaja yang mengalami stunting. Beliau juga berharap bahwa langkah ini bisa menjadi salah satu cara yang efektif sebagai upaya penurunan stunting yang ada di kecamatan Hu'u.

"Pedoman gizi di kabupaten Dompu tahun 2023 adalah isi piringmu dengan protein hewani cegah stunting" ucapnya disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.

Beliau menambahkan protein sangat d butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Untuk memenuhi protein hewani di lakukan pemberian bantuan protein hewani berupa telur. 

Kegiatan pelayanan stunting terintegrasi ini dipandu langsung oleh ibu Supartini dengan rangkaian tari Bongi Monca dari siswi SMPN 1 Hu’u sebagai penyambutan peserta, dilanjutkan dengan sambutan dari Camat Hu'u. Dalam penyambutan ini beliau memberikan wejangan terkait stunting dan hubungannya dengan pernikahan dini.


Camat Hu’u, Iswan mengatakan, pihaknya sudah menurunkan surat untuk bagi yang melakukan pernikahan yang belum cukup umur maka tidak boleh melakukan pernikahan resepsi meriah, di mana kalau kita memberikan ijin untuk itu maka sama seperti kita menyebarkan aib. 

"Di mana kondisi ibu yang belum siap secara mental maupun fisik akan memicu terjadinya kekurangan gizi dan berakhir dengan stunting," terangnya.

Sementara itu, utusan dari BKKBN juga melakukan pengenalan stunting dan cara menanggulanginya dengan pemberian tablet tambah darah terutama untuk remaja puteri banyak dilakukan. Bukan hanya untuk remaja saja tetapi pemberian obat pada ibu hamil juga sangatlah berpengaruh, dalam membantu angka penurunan stunting. Banyak penyuluhan yang dilakukan untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya stunting dan bagaimana cara penanggulangannya.

Dan kemudian acara dilakukan pembagian telur  yang disumbangkan oleh berbagai pihak diantaranya adalah Titi Sumarti S.S selaku kepala sekolah SMAN 1 Hu'u, PT STM dan masih  banyak pihak-pihak lain yang juga menyumbangkan protein hewani berupa telur untuk masyarakat yang membutuhkan terutama yang ada di Desa Cempi Jaya. (Uswatun & Qori).


0/Post a Comment/Comments

banner
banner